Salam sejahtera bagi kita semua.
Semoga para Sahabat Insan Catur Indonesia selalu diberikan kemudahan dan ketabahan dalam menghadapi 'tantangan' untuk meraih kesuksesan.
Pada kesempatan hari ini saya ingin menjelaskan mengenai Gelar apa saja yang bisa diraih oleh pecatur ditingkat Nasional maupun Internasional.
Masyarakat pada umumnya masih belum mengetahui adanya gelar yang diberikan kepada pecatur yang berprestasi. Gelar ini pada dasarnya bersifat 'permanen' artinya sama seperti Gelar dalam dunia pendidikan. Ketika kita menjalani program pendidikan S-1 Jurusan Ekonomi selama kurang lebih 4 tahun, maka akan ada tambahan dua huruf di nama kita yaitu SE (Sarjana Ekonomi) dan Selamanya Gelar itu akan melekat pada nama kita. Namun konon katanya, Gelar di dunia catur itu lebih sulit diraih dibandingkan gelar di dunia pendidikan. Karena di dunia pendidikan hanya butuh waktu 4 - 5 tahun untuk meraih gelar. tetapi di dunia catur, seseorang bisa berpuluh-puluh tahun mengikuti turnamen catur namun belum tentu bisa mendapatkan Gelar tersebut.
Gelar di dunia catur itu sangat prestisius. Seseorang yang mempunyai gelar tentunya akan dihargai, diperhitungkan, dan biasanya akan mendapatkan ke-istimewaan ketika mengikuti turnamen catur, seperti mendapatkan potongan biaya pendaftaran hingga di fasilitasi segala akomodasi nya oleh panitia selama turnamen berlangsung.
Keistimewaan itu didapat sesuai dengan tingkatan gelar nya, untuk gelar Master Percasi (MP) biasanya mendapatkan keistimewaan berupa potongan biaya pendaftaran ketika mengikuti turnamen. Tetapi untuk gelar Grand Master Super (GM) yang merupakan gelar tertinggi di dunia catur, keistimewaan yang didapat bukan hanya sekedar free biaya pendaftaran. Melainkan segala akomodasi nya akan ditanggung dan bahkan mereka yang bergelar Grand Master biasanya mendapatkan fee atau biasa disebut uang saku dari panitia turnamen yang jumlah nya tentu tidak sedikit.
TINGKATAN GELAR DI DUNIA CATUR
Gelar yang ada di dunia catur memiliki tingkatan, sama seperti gelar di dunia pendidikan yang mempunyai tingkatan S-1, S-2, S-3, hingga profesor. Di dunia catur tingkatan gelar itu cukup banyak. Gelar untuk pecatur pria dan gelar untuk pecatur wanita pun dibedakan. Tetapi untuk penulisan nama gelar nya hampir sama saja, hanya ditambahkan huruf 'W' untuk gelar pecatur wanita yang berarti 'Woman/Wanita'. Namun ada hal yang unik di dalam pemberian Gelar di olahraga catur, yaitu pecatur wanita bisa saja memiliki Gelar pecatur pria apabila pecatur wanita itu mampu mengikuti turnamen dikategori pria dan memenangkannya atau meraih rating fide dikategori pria sesuai ketentuan Fide (red : Fedarasi Catur Internasional). Tetapi pecatur pria tidak bisa meraih gelar pecatur wanita, karena pecatur pria tidak bisa mengikuti turnamen catur dikategori wanita.
"Lalu apa saja tingkatan gelar yang ada di olahraga catur itu?"
Berikut ini penjelasannya mengenai tingkatan gelar yang ada di dunia catur :
KATEGORI PECATUR PRIA
(diurutkan dari gelar yang tertinggi hingga yang terendah)1. Grand Master (GM)
2. International Master (IM)
3. Fide Master (FM)
4. Candidate Master (CM)
5. Master Nasional (MN)
6. Master Percasi (MP)
KATEGORI PECATUR WANITA
(diurutkan dari gelar yang tertinggi hingga yang terendah)1. Woman Grand Master (WGM)
2. Woman International Master (WIM)
3. Woman Fide Master (WFM)
4. Woman Candidate Master (WCM)
5. Master Nasional Wanita (MNW)
6. Master Percasi Wanita (MPW)
Gelar dari nomor urut pertama hingga keempat merupakan gelar yang diraih dari ajang internasional, sehingga penulisan gelarnya pun menggunakan penulisan internasional. Tetapi untuk gelar di nomor urut 4 dan 5 itu merupakan gelar yang diraih dari ajang nasional dan hanya diakui di Indonesia saja atau lingkup nasional. Seperti Master Nasional dan Master Percasi untuk kategori pria ataupun kategori wanita itu hanya ada di Indonesia saja. Jika seorang pecatur yang bergelar MP atau MN bermain di ajang internasional, maka gelar MP atau MN itu akan 'hilang', artinya gelar itu tidak diakui di turnamen tingkat internasional.
Gelar yang ada ditingkat nasional ini dibuat untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang pernah juara di tingkat nasional atau mendapatkan predikat pemain terbaik dengan syarat mencapai poin tertentu. Oleh karena itu bisa kita simpulkan bahwa orang yang menyandang gelar Master Percasi atau Master Nasional bisa kita sebut sebagai orang yang pernah menjuarai kejuaraan nasional atau orang yang pernah mendapatkan predikat pemain terbaik di tingkat nasional.
Gelar inipun tidak hanya untuk kalangan usia tertentu saja, tetapi untuk semua usia. Anak usia 5 tahun saja bisa meraih gelar Master Percasi, apabila ia menjuarai kejuaraan nasional di kelompok umur nya. Sehingga saat ini sudah banyak sekali anak-anak yang usia nya masih sangat muda sudah mempunyai gelar ditingkat nasional.
"Lalu bagaimana dengan orang yang sama sekali belum pernah meraih gelar di bidang olahraga catur ini ?"
Mereka yang tidak memiliki gelar, biasanya disebut sebagai non-master. Tetapi jangan sekali-kali meremehkan non-master. Karena belum tentu non-master itu kemampuannya dibawah master. Ada non-master yang sering mengalahkan para master dikejuaraan tingkat daerah ataupun nasional. Biasanya non-master yang memiliki kemampuan diatas master itu sebetulnya sudah memiliki Gelar setara Master Percasi atau Master Nasional, karena prestasi nya diajang Nasional. Namun, orang tersebut "menolak" untuk diberi gelar tersebut karena alasan tertentu. Sehingga non-master tersebut sering sekali mendapatkan julukan di kalangan pecatur sebagai 'Master Gelap'. Artinya kemampuan bermain catur nya seperti master tetapi tidak mempunyai gelar, karena ia menolak untuk diberi gelar tersebut.
CARA MENDAPATKAN GELAR DI DUNIA CATUR
"Lalu bagaimana cara mendapatkan Gelar Tersebut?"
Banyak sekali cara untuk mendapatkan Gelar tersebut. Dari junior hingga senior peluang mendapatkan gelar itu ada dan sangat mungkin dicapai Jika pecatur tersebut sangat sungguh-sungguh dan tekun dalam belajar teknik dan teori catur.
Kalau anda sudah bersungguh-sungguh mendalami olahraga catur dan menginginkan gelar dibidang catur, maka berikut ini saya akan menyampaikan cara-cara mendapatkan Gelar di bidang olahraga catur :
- Meraih Gelar di Kategori Senior ataupun Kategori Umum
"Lalu bagaimana cara nya meraih gelar di kategori senior atau umum ?"
Pertama, Anda bisa meraih Gelar Catur dengan cara menjuarai turnamen catur resmi tingkat Nasional di kategori senior atau umum. Seperti Juara 1 Kejuaraan Nasioanal (KEJURNAS), maka anda sudah bisa dipastikan akan meraih gelar Master Nasional (MN).
Kedua, Anda bisa meraih Gelar Catur dengan cara mendapatkan poin 6 atau 6 setengah dari 9 babak di turnamen kategori senior atau umum tingkat nasional yang berkualitas dan diikuti oleh banyak master. Biasanya panitia akan mengumumkan syarat poin yang diraih untuk mendapatkan gelar master tersebut. Masing-masing turnamen mempunyai syarat yang berbeda untuk meraih gelar tersebut.
Ketiga, anda bisa mengumpulkan Elo Rating untuk meraih Gelar. Cara ini biasanya digunakan untuk meraih Gelar Internasional. Contoh nya, seseorang yang sudah mempunyai Elo Rating internasional diatas atau sama dengan 2300, maka sudah bisa Claim Ke Fide untuk mendapatkan Gelar Fide Master. Lalu untuk meraih gelar IM dan GM, anda harus meraih Norma nya dulu sebanyak 3 kali dan mempunyai Elo Rating yang sesuai dengan syarat tertentu.
Elo Rating anda bisa mengalami kenaikan, Jika anda sering menang melawan pemain yang rating nya diatas anda pada saat turnamen resmi. Begitu juga sebaliknya, jika anda sering mengalami kekalahan di turnamen resmi, apalagi kalah dengan lawan yang Elo Rating nya dibawah anda. Maka Elo Rating anda akan mengalami penurunan.
- Meraih Gelar di Kategori Junior
Gelar Master Percasi dapat diraih jika anda menjuarai KEJURNAS Catur dikategori usia 18 tahun kebawah. Sementara untuk meraih Gelar Master Nasional anda harus menjuarai KEJURNAS Catur diKategori usia 18 - 20 Tahun. Lalu untuk Gelar Fide Master, International Master, Grand Master anda harus menjuarai Turnamen di Tingkat Asia Tenggara, Asia, dan Kejuaraan Dunia Catur Junior.
KEJURNAS CATUR TAHUN 2013, JAKARTA |
POLEMIK GELAR CATUR DI INDONESIA
Pada saat ini dikalangan pecatur tertentu telah terjadi Polemik mengenai "perlu atau tidak perlu nya suatu Gelar catur di Indonesia". Sebagian kalangan pecatur menyatakan Gelar itu tidak penting, bahkan ada yang 'takut' meraih Gelar catur di Indonesia.
"Loh kenapa takut? Bukankah Gelar itu suatu kebanggaan? Bukannya banyak sekali yang ingin mendapatkannya?"
Pastinya Sahabat Catur Indonesia akan bertanya-tanya mengenai hal itu. Namun kenyataan di lapangannya seperti itu, biasanya kalangan pecatur senior tertentu yang 'menggantungkan' kehidupannya hanya kepada catur akan berfikir seperti itu. bagi mereka, sebuah Hadiah itu lebih penting dibanding Suatu Gelar. Oleh Karena itu, mereka lebih baik tidak mempunyai Gelar agar selalu bisa mengikuti Turnamen Khusus Non-Master untuk memburu sebuah Hadiah yang diharapkan. Hal itu terjadi karena banyaknya Turnamen Khusus Non-Master, daripada Turnamen Open yang bisa diikuti oleh para master dan non-master.
"Lalu kenapa itu bisa terjadi? Kenapa Turnamen Non-Master Lebih banyak diadakan ketimbang Turnamen Open?"
Pada dasarnya, panitia acara turnamen catur menginginkan banyak nya peserta yang datang. Semakin banyak peserta yang datang, bisa dikatakan acara/turnamen tersebut terbilang sukses. Apalagi Turnamen yang diadakan oleh sponsor perusahaan tertentu, biasanya pihak sponsor menargetkan jumlah peserta yang datang. Karena semakin banyak peserta yang datang, maka semakin besar juga peluang pihak sponsor untuk memasarkan produknya melalui turnamen tersebut kepada banyak orang.
Jika panitia turnamen catur memaksakan mengadakan Turnamen Open dengan budget yang sederhana dan hadiah yang tidak mewah pula, tetapi mengharapakan jumlah peserta yang membludak. Menurut saya hal itu hanyalah "Khayalan" Saja, karena sebagian pecatur Non-Master akan lebih memilih datang ke Turnamen Khusus Non-Master. Bagi mereka, peluang untuk mendapatkan hadiah nya lebih besar ketimbang mengikuti Turnamen Open. Tetapi bukan berarti semua Non-Master seperti itu, masih ada beberapa Non-Master yang bermental baja dan tidak pernah takut menghadapi para Master. Mereka inilah yang biasa disebut 'Master Gelap' yang tidak jarang 'membunuh' para Master di arena papan catur.
"Lantas siapa yang salah? Lalu bagaimana Nasib para Master Catur di Indonesia yang merindukan 'aroma' sengitnya pertarungan di arena catur?"
Menurut saya tidak ada yg bisa disalahkan. Karena semua ini terjadi seperti halnya 'Hukum Ekonomi' yang menyatakan dimana ada Permintaan, Maka akan ada Penawaran. Dengan banyaknya 'Permintaan' Para Non-Master yang menginginkan Turnamen Khusus Non-Master. Maka panitia turnamen pun akan 'Menawarkan' Turnamen Khusus Non-Master kepada mereka dengan jumlah banyak juga.
Untuk mengatasi polemik ini, menurut saya sebaiknya turnamen catur open harus 'dihidupkan' kembali dengan cara mengadakan turnamen catur beregu antar klub atau antar instansi dengan syarat komposisi regu nya harus beranggotakan 2 Orang Master, 2 Orang Non-Master, dan 2 Orang Junior. Seperti yang pernah dilakukan oleh suatu organisasi catur JACC (Jabodetabek Asociation Chess Club) yang pada waktu itu di Nahkodai oleh bapak Ir. Asis Wiyanto. Pada saat itu, JACC konsisten mengadakan turnamen beregu open dengan syarat seperti itu, alhasil pesertanya pun membludak sangat banyak dan datang dari segala penjuru. Dengan Turnamen Seperti itu juga atlet-atlet Junior yang ikut serta dalam turnamen tersebut pun secara tidak langsung mendapatkan pembinaan karena mendapatkan kesempatan bermain dengan para senior nya yang sudah bergelar master ataupun masih non-master. Sudah banyak Junior yang dibesarkan melalui Turnamen yang diadakan oleh JACC yang di Nahkodai bapak Ir. Asis Wiyanto pada saat itu. Termasuk salah satunya adalah Saya sendiri. Saya yang hampir tidak pernah absen untuk selalu ikut serta dalam Turnamen yang diadakan oleh JACC tersebut mendapatkan banyak pengalaman bertanding yang sangat berharga.
Saya berharap kedepannya akan lebih banyak lagi Turnamen-Turnamen seperti yang diadakan oleh JACC.
Demikian itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai Gelar di Dunia Catur. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau ada kata-kata yang kurang berkenan dihati pembaca.
Apaliba Sahabat Catur Indonesia mempunyai saran atau pendapat lain, silahkan isi di kolom komentar yang ada dibawah ini.