Assalamualaikum wr wb..
Salam sejahtera bagi kita semua. Semoga para sahabat insan catur selalu diberi kesehatan dan dimudahkan rezekinya. Kalau sahabat insan catur sehat, maka sahabat insan catur bisa terus membaca artikel saya. Dan jika sahabat insan catur lancar rezekinya, maka lancar juga kuota internet nya untuk bisa terus update artikel saya hehehe
Hari ini saya ingin membahas mengenai seorang wanita tangguh di dunia catur yang sepertinya mempunyai ambisi untuk meraih gelar catur di kelompok pria.
6 tahun yang lalu, saya mempunyai pengalaman yang unik Ketika saya mengikuti turnamen catur tingkat Asia Tenggara di Chiang Mai, Thailand. Pada waktu itu saya masih berumur 18 tahun, saya mengikuti turnamen catur kelompok usia 18 - 20 Tahun. Kelompok tersebut adalah batas akhir kelompok Junior. Jadi setelah usia diatas 20 tahun, maka pemain tersebut sudah masuk kategori senior. Untuk dikelompok usia 18-20 tahun saja masih dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori Pria dan Wanita. Turnamen catur pada ajang kejuaraan junior tingkat Nasional dan Internasional biasanya memisahkan pemain pria dan wanita dalam satu turnamen. Sehingga itu menjadi hal yang lumrah dan biasa saja.
Sesampainya di Thailand pun saya mencoba beradaptasi dengan lingkungan dan mencoba melihat peta kekuatan lawan. Sehingga saya bisa mempersiapkan teori dan teknik apa yang harus saya pakai ketika menghadapi para pesaing dari negara-negara ASEAN. Karena saya main dikelompok pria, tentu nya saya hanya memperhatikan para pemain pria mana saja yang datang dan saya mencoba mereview permainan dari para pesaing pria yang datang pada saat itu untuk mencari kelemahan nya.
Keesokan harinya turnamen catur ASEAN Age Group Chess Championship pun dimulai. Daftar peserta segera diumumkan oleh panitia melalui papan pengumuman yang berada di luar arena turnamen. Saya pun melihat dengan seksama daftar peserta yang akan bertanding dikelompok usia saya. Dan ternyata saya dikejutkan dengan satu peserta yang memiliki gelar WIM. Seperti kita ketahui bahwsanya gelar WIM memiliki kepanjangan dari Woman Internasional Master, artinya pemain itu ialah wanita.
Saya pun berkata dalam hati, "Nekat sekali wanita itu ikut bertanding di kategori pria, apakah permainan catur nya sekuat Judit Polgar yang sering kali membungkam Grand Master Pria?". Saya pun termotivasi untuk bisa bertanding melawan dia. Dan ternyata harapan saya terkabul, pada babak ketiga saya bertanding melawan dia.
Pairing ( Daftar lawan peserta ) babak ketiga pun mencantumkan Nama Saya FM Muhammad Satibi Vs WIM Nguyen Thi Mai Hung. Kalau melihat dari strata gelar, gelar saya masih dibawah pemain wanita ini. Bagi Sahabat Insan Catur yang belum mengetahui Gelar di Dunia Catur. Silahkan klik DISINI.
Saya pun segera mempersiapkan diri. Saya teringat pelatih saya yang sempat mengajar catur saya selama kurang lebih 2 tahun yaitu MN Jamaludin. MN Jamaludin berkata pada saya, "Kalau bertanding dengan pecatur wanita, jangan bermain defence atau bermain aman, tapi bermainlah agresif. Karena pecatur wanita biasanya tidak berani mengambil resiko. Dan satu lagi jangan menganggap enteng". Kata-kata beliau tersebut yang memotivasi saya untuk bermain agresif.
Berikut ini Partai Catur saya ketika menghadapi WIM Nguyen Thi Mai Hung :
Setelah selama hampir 1 jam setengah saya bermain agresif, saya pun berhasil memenangi pertandingan tersebut. Ambisi Pemain wanita itu pun untuk meraih gelar di kategori pria sedikit berkurang peluangnya. Namun, saya sangat mengapresiasi perjuangan WIM Nguyen Thi Mai Hung yang ingin menjadi 'Master Sejati'.
Demikian itu sedikit pengalaman saya yang saya bagikan kepada para sahabat Insan Catur Indonesia. Semoga Bermanfaat.
Salam sejahtera bagi kita semua. Semoga para sahabat insan catur selalu diberi kesehatan dan dimudahkan rezekinya. Kalau sahabat insan catur sehat, maka sahabat insan catur bisa terus membaca artikel saya. Dan jika sahabat insan catur lancar rezekinya, maka lancar juga kuota internet nya untuk bisa terus update artikel saya hehehe
Hari ini saya ingin membahas mengenai seorang wanita tangguh di dunia catur yang sepertinya mempunyai ambisi untuk meraih gelar catur di kelompok pria.
6 tahun yang lalu, saya mempunyai pengalaman yang unik Ketika saya mengikuti turnamen catur tingkat Asia Tenggara di Chiang Mai, Thailand. Pada waktu itu saya masih berumur 18 tahun, saya mengikuti turnamen catur kelompok usia 18 - 20 Tahun. Kelompok tersebut adalah batas akhir kelompok Junior. Jadi setelah usia diatas 20 tahun, maka pemain tersebut sudah masuk kategori senior. Untuk dikelompok usia 18-20 tahun saja masih dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori Pria dan Wanita. Turnamen catur pada ajang kejuaraan junior tingkat Nasional dan Internasional biasanya memisahkan pemain pria dan wanita dalam satu turnamen. Sehingga itu menjadi hal yang lumrah dan biasa saja.
Sesampainya di Thailand pun saya mencoba beradaptasi dengan lingkungan dan mencoba melihat peta kekuatan lawan. Sehingga saya bisa mempersiapkan teori dan teknik apa yang harus saya pakai ketika menghadapi para pesaing dari negara-negara ASEAN. Karena saya main dikelompok pria, tentu nya saya hanya memperhatikan para pemain pria mana saja yang datang dan saya mencoba mereview permainan dari para pesaing pria yang datang pada saat itu untuk mencari kelemahan nya.
Keesokan harinya turnamen catur ASEAN Age Group Chess Championship pun dimulai. Daftar peserta segera diumumkan oleh panitia melalui papan pengumuman yang berada di luar arena turnamen. Saya pun melihat dengan seksama daftar peserta yang akan bertanding dikelompok usia saya. Dan ternyata saya dikejutkan dengan satu peserta yang memiliki gelar WIM. Seperti kita ketahui bahwsanya gelar WIM memiliki kepanjangan dari Woman Internasional Master, artinya pemain itu ialah wanita.
Saya pun berkata dalam hati, "Nekat sekali wanita itu ikut bertanding di kategori pria, apakah permainan catur nya sekuat Judit Polgar yang sering kali membungkam Grand Master Pria?". Saya pun termotivasi untuk bisa bertanding melawan dia. Dan ternyata harapan saya terkabul, pada babak ketiga saya bertanding melawan dia.
FM MUHAMMAD SATIBI Vs WIM NGUYEN THI MAI HUNG |
Pairing ( Daftar lawan peserta ) babak ketiga pun mencantumkan Nama Saya FM Muhammad Satibi Vs WIM Nguyen Thi Mai Hung. Kalau melihat dari strata gelar, gelar saya masih dibawah pemain wanita ini. Bagi Sahabat Insan Catur yang belum mengetahui Gelar di Dunia Catur. Silahkan klik DISINI.
Saya pun segera mempersiapkan diri. Saya teringat pelatih saya yang sempat mengajar catur saya selama kurang lebih 2 tahun yaitu MN Jamaludin. MN Jamaludin berkata pada saya, "Kalau bertanding dengan pecatur wanita, jangan bermain defence atau bermain aman, tapi bermainlah agresif. Karena pecatur wanita biasanya tidak berani mengambil resiko. Dan satu lagi jangan menganggap enteng". Kata-kata beliau tersebut yang memotivasi saya untuk bermain agresif.
Berikut ini Partai Catur saya ketika menghadapi WIM Nguyen Thi Mai Hung :
Setelah selama hampir 1 jam setengah saya bermain agresif, saya pun berhasil memenangi pertandingan tersebut. Ambisi Pemain wanita itu pun untuk meraih gelar di kategori pria sedikit berkurang peluangnya. Namun, saya sangat mengapresiasi perjuangan WIM Nguyen Thi Mai Hung yang ingin menjadi 'Master Sejati'.
Demikian itu sedikit pengalaman saya yang saya bagikan kepada para sahabat Insan Catur Indonesia. Semoga Bermanfaat.